Kamis, 23 November 2017

GIMANA SIH PERJUANGAN MASUK STAN (TES TERTULIS)?


 Hai BelajarTKD balik lagi ini..
Kali ini mimin mau ngasi informasi sekaligus jawab pertanyaan adik-adik semua yang penasaran tentang gimana sih rasanya kuliah di STAN? Oke mimin mau cerita dari awal ya. Saat itu tahun 2014, mimin udah kuliah semester II di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Tapi mimin ada sedikit masalah dengan jurusan mimin. Akhirnya mimin mencoba untuk ikut SBMPTN ulang di tahun 2014 dan ikut tes masuk STAN. Mimin kan dari Sumatera nih ya, pas SMA pingin banget kuliah ke Jawa. Tapi apa daya, orang tua tak merestui (hehehehe). Katanya sih karna mimin nih anak terakhir boleh di bilang agak sedikit manja (padahal enggak juga loh).

Mimin pas SNMPTN 2013 udah ngambil PTN di Jawa, tapi gak lulus, padahal mimin terbilang punya prestasi yang cukup apik. Tapi yaudahlah, mungkin ini yang dinamakan restu orang tua. Nah pas SBMPTN 2013 mimin ikut saran orang tua untuk milih PTN di Sumatera Utara aja dan akhirnya lulus. Mimin ceritain nih ke orang tua, kayaknya mimin harus coba ulang tahun depan. Orang tua tetep nggak izinin sih, tapi mimin diam-diam ikut SBMPTN 2014. Tiba-tiba waktu itu ada pengumuman penerimaan mahasiswa baru STAN, mimin disuruh ikut sama orang tua. Mereka janji akan ngebolehin mimin ke Jawa kalau misalnya keterima STAN. Kata orang tua mimin STAN itu keren banget, lulusannya dijamin langsung kerja, gajinya gede (orang tua mimin tau karena ada tetangga yang anaknya lulusan STAN juga). Oke deh fix, mimin ikut SBMPTN 2014 dan USM (Ujian Saringan Masuk) STAN 2014.

Nah untuk ikut USM STAN, berikut tahapan yang mimin lalui sampai Tes Tertulis ya.
1.      Memenuhi Persyaratan Pendaftaran
Nah sebelum daftar, STAN akan ngasi tau syarat-syarat yang harus kamu penuhi apa-apa aja untuk bisa daftar USM STAN. Waktu itu pas tahun 2014 syaratnya:
a.    Lulus SMA atau sederajat untuk semua bidang keahlian/jurusan, artinya STAN nerima lulusan SMA IPA, SMA IPS, SMA Bahasa, SMK, MA dan sebagainya, asal bukan SMP atau SD ajalah...
b.      Nilai rata-rata ujian tulis pada ijazah tidak kurang dari 7 dari skala 10. Mulai tahun 2016 syaratnya berubah seiring dengan perubahan jadwal pelaksanaan USM STAN. Untuk yang akan lulus pada tahun yang bersangkutan, nilai rata-rata rapor untuk komponen Pengetahun tidak kurang dari 70 dengan skala 100. Ini karena pas pendaftaran USM STAN dilakukan sebelum ujian nasional. Tapi klo yang udah punya ijazah syaratnya jadi sama kayak mimin.
c.       Usia berdasarkan tanggal lahir yang tercantum dalam ijazah tidak kurang dari 17 tahun dan tidak lebih dari 20 tahun, waktu itu sih patokannya bulan September.  Tapi mulai tahun 2016 batas usia minimal udah nggak ada loh. Jadi kamu kamu dan kamu yang dari akselerasi bisa daftar STAN tanpa khawatir.
d.      Berbadan sehat, tidak cacat, dan bebas napza. Nah yang ini pasti ya! Tapi di syarat USM STAN 2017 syarat tidak cacat badan dihilangkan loh.
e.       Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama ikut pendidikan.   Nah kalau yang ini masi sama sih syaratnya. Kalau mau masuk STAN tapi juga pengen nikah cepet, kamu bisa ambil Diploma I yang masa pendidikannya cuma 2 semester alias 1 tahun.
f.        Khusus Kepabeanan dan Cukai ada syarat tambahan tinggi badan, tidak buta warna, dan mata minus dan/atau plus maksimal 2 dioptri. Di syarat USM STAN 2017 nambah satu yaitu tidak cacat badan. Ini sih buat kamu yang pengen masuk Bea Cukai ya.
g.      Menyetor biaya pendaftaran. Zaman aku sih masih 150k tapi sekarang udah naik jadi 250k wkwkwkkw.
2.      Pendafaran Online
Nah setelah syarat terpenuhi, kita harus daftar online terlebih dahulu di www.usm.stan.ac.id. Setelah daftar online cetak BPO (Bukti Pendaftaran Online) dan siapin dokumen untuk verifikasi berkas yaitu BPO, ijazah/rapor(bagi yang belum lulus) beserta fotocopy legalisirnya, KTP/SIM/SKCK, dan pas foto studio.
3.      Verifikasi Berkas
Nah setelah masa pendaftaran selesai, nanti dari pihak STAN akan ngumumin tanggal pelaksanaan verifikasi berkas sesuai dengan nomor BPO kamu loh... Verifikasi berkas itu apa sih? Verifikasi berkas itu kayak mencocokan kebenaran data yang kita input saat pendaftaran online dengan dokumen aslinya. Waktu itu sih mimin sempet salah jumlah nilai ijazah, tapi tenang, ini gak akan menggugurkan kamu sebagai peserta kok. Nanti yang salah malah diperbaiki. Ohya verifikasi berkas harus dilaksanakan sesuai tanggal yang tercantum dalam pengumuman ya dan nggak boleh diwakilkan. Kalian harus datang sendiri dengan pakaian yang sopan. Dari verifikasi berkas ini kalian akan memperoleh BPU (Bukti Peserta Ujian) dan denah lokasi ujian.
4.      Tes Tertulis
Nah ini dia tes pertama masuk STAN yaitu tes tertulis. Pada tahap ini kalian akan mendapat 120 soal TPA (Tes Potensi Akademik) yang dijawab dalam waktu 100 menit dan 60 soal TBI (Tes Bahasa Inggris) yang dijawab dalam waktu 50 menit. Pada tahap inilah yang paling banyak berguguran... TPA STAN sih hampir sama kayak TPA SBMPTN ya menurut aku Cuma bedanya ada beberapa penambahan jenis soal aja sih. Materi TPA ya verbal, bacaan, kuantitatif, dan logika. Kalau TBI ya structure, error, reading, sama cloze question. Itu aja sih.... sebenernya tes tahap I ini gampang loh, soalnya juga gak terlalu sulit asal kalian banyak berlatih. Nah di tahap ini minimal lulus kalian harus memenuhi kriteria nilai mati yati bener 1/3 dari jumlah soal untuk masing-masing bagian tes. Tes terlulis ini dilaksanakan serentak di 27 lokasi di Indonesia.
Mimin sih nggak ada ya ikut-ikut bimbel STAN. Mimin cuma berbekal buku STAN yang mimin pinjem dari salah seorang temen mimin dan cari-cari soal USM STAN 2013 di internet.
Pada waktu tes, mimin si lancar ngerjai TPA, sekitar 80 soal mimin kerjain deh (tpi banyak yg nggak yakin bener juga). Malah mimin ragunya di TBI, karena mimin kurang oke nih bahasa Inggrisnya. Tapi ngejawab 50-an soal sih wkwkwk (sok bener). Tapi hasilnya mimin udah pasrah, nggak mau terlalu berharap, tapi ya mana tau jalan mimin di STAN.

Nah mimin inget banget, dulu pengumuman SBMPTN dan STAN tahap I hanya selisih satu hari. Mimin pas cek SBMPTN seneng banget karena diterima di Statistika (jurusan yang mimin pengenin, walaupun nggak pengen banget sih wkwkkw) di salah satu universitas negeri di Jawa Barat. Mimin seneng banget, tapi bingung juga gimana bilangnya ke orang tua ya. Eh besoknya pengumuman tahap I STAN, dan mimin lolos juga. Oh My God, terimakasih banget. Sekarang mimin nih yang pusing..... Mimin akhirnya coba ngomong ke orang tua kan, jujurlah ya, dan mereka ngedukung STAN itu sih dan yakin mimin bakal keterima (padahal mimin nggak yakin loh). Akhirnya mimin pun merelakan hasil SBMPTN itu hufttttttt....

Mimin udaH ngantuk nih, ntar lanjut lagi ya ceritanya ke Tes selanjutnya!!! Bye Bye... Semangat Adik-adik yang mau masuk STAN.

Sabtu, 18 November 2017

Jurusan di PKN STAN (Akuntansi, Pajak, Bea Cukai, Manajemen Keuangan)

Hai BelajarTKD balik lagi nih....
Udah tau belum sih jurusan apa aja yang ada di PKN STAN? Sebelumnya mimin mau ngasih tau dulu nih. Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan Pendidikan Vokasi dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan. Nah, PKN STAN saat ini memiliki 4 jurusan yang masing-masing jurusan punya program studi.


Sumber: sweetsomedelight.wordpress.com/tag/stan/

1) Jurusan AKUNTANSI
Jurusan ini identik dengan warna hijau. Jurusan Akuntansi memiliki dua program studi unggulan yaitu:
a) Diploma IV Akuntansi (baik reguler dan tugas belajar); dan
b) Diploma III Akuntansi (baik reguler dan tugas belajar).

Untuk jurusan Akuntansi tentunya akan belajar Akuntansi setiap semesternya mulai dari Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah, Akutansi Pemerintah, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Akuntansi Biaya, dan Akuntansi Perpajakan. Selain itu dijurusan ini juga akan mempelajari Perpajakan, Audit Keuangan, Keuangan Publik, Manajemen Keuangan, Hukum Keuangan Negara, Analisis Laporan Keuangan, Ekonomi, dan mata kuliah dasar lainnya kayak Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pancasila dan Kewarganegaraan, Statistika dan sebagainya.

Untuk program studi Diploma III Akuntansi biasanya menampung seribuan mahasiswa baru setiap tahunnya. Walaupun di tahun 2015 dan 2016 jumlahnya hanya ratusan, tetapi di tahun 2017 lalu, program studi ini menerima banyak mahasiswa lagi loh. Sementara itu program studi DIV Akuntansi reguler baru dibuka mulai tahun 2017 dan hanya menerima sekitar 80 mahasiswa aja loh. Jurusan ini terkenal banyak yang di Drop Out. Ih seremmm kan? Tentunya nggak akan serem kalau setelah masuk kamu belajarnya bener dan fokus. Ya nggak? Heheheheh

Oh iya pasti kalian ada yang nanya “bedanya reguler sama tugas belajar itu apa?” Kalau reguler intinya untuk mahasiswa lulusan SMA/SMK/sederajat sementara kalau tugas belajar ini untuk pegawai yang udah menyelesaikan pendidikan DI atau DIII sebelumnya dan mendapatkan kesempatan kembali untuk kuliah di PKN STAN.

2) Jurusan PAJAK
Jurusan ini identik dengan warna kuning. Jurusan Pajak memiliki tiga program studi unggulan yaitu:
a) Diploma III Pajak (baik reguler dan tugas belajar);
b) Diploma III Pajak Bumi dan Bangunan/Penilai; dan
c) Diploma I Pajak.

Untuk program studi Pajak, pastinya akan belajar mengenai perpajakan mulai dari Ketentuan Umum Perpajakan, Pajak Penghasilan, Pajak Penjualan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Internasional, dan Pajak Daerah. Selain itu program studi Pajak juga belajar Akuntansi looo. Mulai dari Pengantar Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Keuangan, dan Akuntansi Perpajakan. Sementara itu untuk program studi PBB/Penilai lebih di fokuskan pada Pajak Bumi dan Bangunan, Penilaian, dan belajar Ilmu Ukur Tanah juga looo.

Nah jurusan Pajak boleh dibilang jadi jurusan yang favorit. Untuk program studi Diploma III pajak biasanya menerima 300 – 500 mahasiswa baru setiap tahunnya. Untuk program studi Diploma III PBB/Penilai biasanya hanya menerima 30 - 40 mahasiswa baru, tapi ini tidak berlaku di tahun 2017. Jumlah mahasiswa baru program studi ini mencapai 300-an mahasiswa. Nah program studi Diploma I Pajak merupakan program studi terbanyak yang diterima. Jumlahnya bisa seribu atau bahkan dua ribu mahasiswa setiap tahunnya. Banyangkan loh.....

3) Jurusan KEPABEANAN dan CUKAI
Jurusan ini identik dengan warna biru. Jurusan Kepabeanan dan Cukai (biasanya disingkat BC), memiliki dua program studi unggulan yaitu:
a) Diploma III Kepabeanan dan Cukai; dan
b) Diploma I Kepabeanan dan Cukai.

Untuk jurusan ini pastinya akan belajar secara mendalam tentang Kepabeanan dan Cukai. Mereka juga belajar Akuntansi, Hukum Keuangan Negara, Pengantar Pengelolaan Keuangan Negara, dan sebagainya. Jurusan ini semi-militer loh dan ada persyaratan tambahan khusus yaitu tinggi badan dan buta warna untuk masuk ke jurusan yang satu ini.

Program studi DIII BC biasanya menerima 150 – 200 mahasiswa baru setiap tahunnya dan semuanya cowok loh hehehehhe. Sementara itu DI BC menerima 1000-an mahasiswa baru setiap tahunnya. Kalau kamu cewek dan berniat masuk bea cukai, ya mau nggak mau kamu harus prioritasin Diploma I Kepabeanan dan Cukai di pilihan pertama.

4) Jurusan MANAJEMEN KEUANGAN
Jurusan ini identik dengan warna merah. Jurusan Manajemen Keuangan (biasanya disingkat MANKEU), memiliki tiga program studi unggulan yaitu:
a) Diploma III Kebendaharaan Negara;
b) Diploma III Manajemen Aset (dahulu bernama Pengurusan Piutang dan Lelang Negara); dan
c) Diploma I Kebendaharaan Negara.

Nah untuk program studi DIII dan DI Kebendaharaan Negara (biasanya disingkat KBN), akan mempelajari Perancanaan Penganggaran, Pelaksanaan Penganggaran (Pendapatan dan Belanja), Penatausahaan, Pelaporan, hingga Monitoring dan Evaluasi Anggaran. Selain itu juga tetap belajar Akuntansi, Ekonomi, Hukum Keuangan Negara, Perimbangan Keuangan, dan sebagainya. Kalau program studi DIII Manajemen Aset akan lebih fokus pada pengelolaan Barang Milik Negara. Kalau kamu nggak terlalu suka hitung-hitung atau lebih suka hapalan, cocok banget masuk jurusan ini. Dan sstttttttt...... katanya jurusan ini paling santai loh. (Katanya ya!!! wkwkkw)

Untuk program studi DIII KBN biasanya menerima 100 – 300 mahasiswa setiap tahunnya sementara untuk DIII Manajemen Aset menerima 30-50 mahasiswa baru setiap tahunnya. Kalau DI KBN sendiri jumlah yang diterima sekitar 40 – 200 mahasiswa setiap tahunnya.

Nah gimana? Udah kebayangkan mau masuk jurusan yang mana? Oke, terima kasih udah mau membaca tulisan ini. Sampai ketemu di tulisan selanjutnya!!!

Apasih PKN STAN Itu?

Hai...
BelajarTKD kali ini akan membahas sekolah kedinasan yang terkenal banget yaitu PKN STAN.

Sumber: pknstan.ac.id

Politeknik Keuangan Negara STAN (disingkat PKN STAN) merupakan perguruan tinggi kedinasan (PTK) di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. PKN STAN dahulu bernama STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), namun sejak Juli 2015 bersamaan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 137/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN, maka STAN telah berubah menjadi PKN STAN.

Alasan utama perubahan nama lembaga pendidikan kedinasan tersebut adalah untuk mendapat pengakuan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan di Indonesia. Selain itu dengan berubahnya status dari Sekolah Tinggi menjadi Politeknik memungkinkan PKN STAN untuk mengadakan pendidikan hingga S2 maupun S3 terapan.

Berdasarkan PMK Nomor 2/PMK.01/2016 tentang Statuta Politeknik Keuangan Negara STAN, PKN STAN dijelaskan sebagai perguruan tinggi di Kementerian Keuangan yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang keuangan negara. Pendidikan vokasi sendiri merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan, dan dapat dikembangkan oleh pemerintah sampai program magister terapan atau program doktor terapan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pembinaan PKN STAN secara teknis akademik dilaksanakan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sementara pembinaan secara teknis operasional dan administratif dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. PKN STAN sendiri berkedudukan di Jakarta dan menyelenggarakan pendidikan di :
1) Kampus Pusat PKN STAN yaitu Jalan Bintaro Utama Sektor V, Tangerang Selatan;
2) Kampus PKN STAN Jakarta Selatan yang biasa disebut Kampus Purnawarman;
3) Kampus PKN STAN Jakarta Timur yang merupakan Pusdiklat Bea dan Cukai di Rawamangun; dan
4) Kampus PKN STAN di daerah disebut BDK (Balai Diklat Keuangan)  yang berlokasi di 11 daerah.

Kampus Pusat di Bintaro diperuntukkan untuk program studi Diploma I, Diploma III (kecuali Kepabeanan dan Cukai), dan Diploma IV Akuntansi Reguler. Kampus PKN STAN Jakarta Selatan diperuntukkan untuk program studi Diploma IV. Kampus PKN STAN Jakarta Timur diperuntukkan untuk program studi DIII Kepabeanan dan Cukai dan Kampus PKN STAN di daerah diperuntukkan untuk program studi Diploma I. Namun mulai tahun akademik 2017/2018, seluruh mahasiswa baru PKN STAN reguler menempuh pendidikan di Kampus Pusat PKN STAN yaitu di Bintaro.

Nah gimana? Udah pada paham kan apa itu PKN STAN? Kalau ada yang masih nanya “min PKN STAN masih tetap ikatan dinas atau enggak?” Jawabannya mimin catut dari Pasal 21 angka (3) PMK Nomor 2/PMK.01/2016 yaitu Lulusan PKN STAN berhak mendapatkan ijazah setelah menyelesaikan semua kewajiban akademik, administrasi, dan ikatan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nah jadi kesimpulannya PKN STAN masih memberlakukan ikatan dinas.

Kalau kalau kalian mau tau lebih lanjut tentang jurusan di PKN STAN klik disini.
Kalau kalian mau tau tentang biaya kuliah di PKN STAN klik disini.
Kalau kalian mau tau tentang gimana setelah lulus dari PKN STAN klik disini.

Ya, kali ini itu aja yang mimin bahas, semoga membantu kalian semua yang penasaran sama PKN STAN. Kalau mau info lebih lanjut bisa kunjungi website resmi PKN STAN di www.pknstan.ac.id.  Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.....

Selasa, 14 November 2017

Ambang Batas (Passing Grade) SKD

Hai kembali lagi di BelajarTKD...

Ambang Batas (Passing Grade) merupakan ancaman terbesar kita untuk bisa lolos dari SKD. Ambang Batas itu apa sih? Mungkin kalau kamu pernah ikut SBMPTN, kamu gak akan asing lagi dengan yang namanya ambang batas. Ambang batas merupakan nilai minimal yang harus dicapai perserta seleksi agar dapat dinyatakan lulus ke tahap seleksi selanjutnya.

Wah!!! Gimana nih? Tenang ya! Kalian pasti bisa kok. Yang terpenting adalah kalian harus usaha dengan belajar dan memahami materi serta berdoa kepada Allah Swt. agar dimudahkan dalam tahap ini. Tapi, sebelum tau berapa ambang batas SKD, kalian harus tau dulu jumlah soal SKD per masing-masing bagian. Untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) jumlahnya ada 35 soal, Tes Intelegensi Umum (TIU) jumlahnya ada 30 soal, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) jumlahnya ada 35 soal juga. Total soal SKD ada 100 soal. 

Terus gimana sih penilaiannya? Untuk jawaban benar kamu akan dapet poin 5, untuk jawaban salah dan tidak diisi kamu akan dapet poin 0. Artinya, kalau jawaban kamu salah gak akan mengurangi nilai. So, jawab aja setau kalian ya! Jangan ada yang dibiarkan kosong sia-sia nanti dipenuhi butiran debu loh wkwkwkwk. Khusus untuk TKP berbeda penilaiannya loh. Semua pilihan jawaban memiliki nilai mulai dari 5, 4, 3, 2, dan 1.

Oke balik lagi ke passing grade SKD. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Nilai Ambang Batas Tes Kompetensi Dasar Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017, berikut adalah ambang batas per masing-masing bagian.
1. 75 poin untuk TWK, artinya kamu harus menjawab benar minimal 15 soal.
2. 80 poin untuk TIU, artinya kamu harus menjawab benar minimal 16 soal.
3. 143 point untuk TKP.

Gimana? Masih bingung?

“Min kalau misalnya total skor melewati ambang batas tetapi ada satu bagian yang tidak memenuhi passing grade bagaimana?”
Jawabannya adalah tidak lolos. Dalam SKD kamu wajib melewati ambang batas untuk semua bagian tes. Misalnya TWK dapet 70 poin, TIU dapet 140 poin, dan TKP dapet 160 poin dengan total poin 370, kamu tetap dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi nilai ambang batas yang telah ditetapkan.

“Min kalau misalnya nih semua bagian memenuhi passing grade, apakah ada kemungkinan kita tetap gak lolos ke tahap selanjutnya?”
Jawabannya adalah bisa jadi. Tergantung nilai SKD dari formasi yang kamu lamar nih. Misalnya kamu dapet nilai TWK 80, TIU 80, TKP 145, dengan total poin 305 tapi disisi lain banyak pesaing-pesaing kamu yang dapet nilai diatas 350 poin. So, kalau misalnya kuota formasinya cuma 10 dan ada 50 orang yang mendapat nilai SKD diatas kamu, udah dipastikan kamu gak akan lolos ke tahap selanjutnya.

Begitu juga kalau misalnya tes sekolah kedinasan. Sambil cerita aja ya, dulu murid aku (ecieeeee) daftar Politeknik Keuangan Negara STAN. Dia lolos ke tahap akhir yaitu tinggal SKD doang dan pas SKD dia lolos semua passing grade dengan total poin 334. Tapi sayangnya pas pengumuman akhir, dia gak lolos PKN STAN. Itu artinya ada banyak banget kan pesaing dia yang dapet nilai SKD diatas 334. Well, makanya kamu persiapkan dari sekarang! Jangan sampai nyesel di akhir deh....


Oh ya sebenarnya passing grade SKD dulu gak setinggi itu. Mau tau ambang batas SKD tahun-tahun sebelumnya? Yuk cek disini. Oh ya, bagi kamu yang mau belajar SKD lewat video, yuk cek www.youtube.com/c/BelajarTKD1. Disitu ada banyak materi SKD yang bisa ngebantu kamu untuk lolos di tahap SKD ini. Oke!!! Jangan lupa like, comment, share, and subscribe J


Kisi-Kisi SKD

Hai balik lagi di BelajarTKD...

Kalian udah pada tau belum sih materi apa aja yang diujikan di SKD? Kalau belum yuk intip kisi-kisi SKD berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2017.

Tes  Wawasan  Kebangsaan  (TWK)  untuk  menilai  penguasaan pengetahuan  dan kemampuan  mengimplementasikan  nilai-nilai 4 (empat) Pilar Kebangsaan Indonesia yang meliputi:
A) Pancasila;
B) Undang-Undang Dasar 1945;
C) Bhineka Tunggal Ika; dan
D) Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  (sistem  Tata  Negara Indonesia,  sejarah perjuangan bangsa, peranan Bangsa Indonesia dalam tatanan regional  maupun  global,  dan kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan benar).

Tes Intelegensi Umum (TIU) dimaksudkan untuk menilai:
A) Kemampuan  verbal  yaitu  kemampuan  menyampaikan informasi secara lisan maupun tulis;
B) Kemampuan  numerik  yaitu  kemampuan  melakukan  operasi perhitungan  angka  dan  melihat  hubungan  diantara  angka-angka;
C) Kemampuan  berpikir  logis  yaitu  kemampuan  melakukan penalaran secara runtut dan sistematis; dan
D) Kemampuan  berpikir  analitis  yaitu  kemampuan  mengurai suatu permasalahan secara sistematik.

Tes Karakteristik Pribadi (TKP) untuk menilai:
A) Integritas diri;
B) Semangat berprestasi;
C) Kreativitas dan inovasi;
D) Orientasi pada pelayanan;
E) Orientasi kepada orang lain;
F) Kemampuan beradaptasi;
G) Kemampuan mengendalikan diri;
H) Kemampuan bekerja mandiri dan tuntas;
I) Kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan;
J) Kemampuan bekerja sama dalam kelompok;dan
K) Kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain.

Nah udah tau kan berarti apa aja yang harus dipelajari, dimengerti, dan dipahami? Masih bingung? Yuk liat beberapa materi SKD di www.youtube.com/c/BelajarTKD1. Di sana ada banyak materi yang bisa membantu kamu untuk lolos menjadi abdi negara.

Apa Itu TKD/SKD?

Seleksi Kompetensi Dasar atau disingkat SKD (dahulu Tes Kompetensi Dasar atau disingkat TKD) merupakan salah satu rangkaian tes dalam penerimaan Pegawai Negeri Sipil atau ujian masuk perguruan tinggi kedinasan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pembedayaan Aparatur Negara (PERMENPAN) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017, Kompetensi Dasar adalah kemampuan dan karakteristik dalam diri seseorang berupa pengetahuan,  keterampilan, dan perilaku yang menjadi ciri-ciri seorang Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia.

Singkatnya kalau Anda ingin menjadi PNS atau masuk sekolah kedinasan (seperti Politeknik Keuangan Negara STAN, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya), Anda harus melewati tahap SKD/TKD ini. SKD/TKD diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) berbasis CAT (computer assisted test).

Masih berdasarkan PERMENPAN Nomor 20 Tahun 2017, seleksi kompetensi dasar meliputi tiga tes yaitu:
1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK),
2. Tes Intelegensi Umum (TIU), dan
3. Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Nah dari masing-masing jenis tes tersebut terdapat ambang batas yang harus Anda lewati.


Terus apa aja sih yang harus kita pelajari? Ayo klik disini untuk tau kisi-kisi SKD. Gimana sudah siap untuk jadi abdi negara? Yuk BelajarTKD mulai dari sekarang...